Tak sengaja, kita sering menemukan sesuatu di jalan. Mungkin uang, dompet, pulpen, hanpon, bahkan burung bagus yang lepas dari sangkar. Biasa itu.
Masalahnya, kita kemudian menyangka, kalau nemu, berarti otomatis menjadi milik kita. Saya kira, ini sebabnya karena :
Pertama, kita merasa eman eman. Kalau ndak kita ambil eman eman. Apalagi kalau barang yang kita temukan, ada di tengah jalan raya. Eman eman kalau kepidak kendaraan. Begitu niat kita. Sampai disini, mungkin niat kita masih bagus. Tapi hati hati.
Kedua, rasa ingin memiliki. Karena barang yang kita temukan itu bagus, atau bernilai, kadang terbersit dalam hati kita, kesempatan nih...kapan lagi punya barang gratisan kalau ndak nemu begini... Lha...hati hati kalau sudah begini.
Kita ketika menemukan sesuatu, kadang sulit membayangkan susahnya yang kehilangan barang. Kalau barang itu tak punya nilai, seperti sim, ktp, stnk, ijasah...setan ndak akan ngiming imingi kita. Tapi, kalau barang itu mempunyai nilai jual, atau berharga... wah...itu yang perlu kita hati hati.
Pernah suatu ketika, hanpon saya jatuh. Yang menemukan begitu berbaik hati, menghubungi salah satu nomer telpon di phone book, dan itu nomer hanpon saya yang lain. Sampai sekarang, saya masih mengingat kebaikan bapak ini.
Mungkin ini akhlak sederhana, tapi akhlak mulia adalah kumpulan dari akhlak sederhana pada seseorang, dan di jadikan sebagai kebiasaan, dan jadilah karakter. Akhlak mulia. Kalau sudah begini, bukankah ini karunia yang di berikan Allah Taala pada seseorang.
Dan kita semua bisa, memulai dari yang sederhana.
EmoticonEmoticon