Saya kurang tau, membully itu dari kata apa. Apakah bull? Kerbau. Di istilahkan bully karena kerbau itu selalu menunduk. Membully orang agar ia tertunduk. Mungkin malu, atau tertekan, atau ketakutan.
Saya lebih memahami kata mengenyek atau mengece dalam bahasa Jawa. Ngenyek. Ngece.
Ngenyek itu saya merasakan nuansanya cenderung pada mengeksploitasi kelemahan atau kondisi orang lain. Kalau ngece, saya merasa ini kok berkaitan dengan hasil kerja, hasil karya orang.
Bully membully, enyek mengenyek, ece mengece ini tampaknya memang memuaskan. Apalagi kalau kita lagi di atas angin. Apalagi kalau pada dasarnya kita ada kebencian atau tidak suka pada yang kita ece.
Dunia medsos kita kadang membuat kita apabila berkomentar, atau memposting sesuatu, kita tidak berfikir panjang. Tampaknya bagus, menyenangkan, upload saja.
Kadang kita lupa, pertama, diri kita punya ego. Bahasa agamanya al hawaa. Dan kita ya harus ingat, ada setan yang selalu ngipas ngipasi. Membuat sesuatu yang buruk, menjadi seolah baik.
Kedua, kadang kita lupa, enyekan atau ecean kita membuat jarak dengan yang kita enyek, yang kita ece. Dan yang muncul hanya pertengkaran. Padudon. Bagaimana kita mau mengajak orang pada yang baik, apabila sebelumnya kita sudah membuat jarak dan luka hati.
Ada teladan dari Umar ra. Umar ra mengganti Khalid ra dengan Abu Ubaidah ra sebagai panglima kaum muslimin di Syam. Alasan Umar ra, 'saya mengasihani jiwa jiwa manusia karena kecepatan pedang Khalid'. Dalam bahasa kita, agar korban di pihak musuh ndak banyak. Agar mengurangi dendam di hati musuh. Kelak musuh kaum muslimin itu akhirnya sebagian menjadi penghela agama yang menghasung agama Allah Taala di bumi yang lebih luas.
Ini pula teladan para Walisongo, kita ingat sampai saat ini kita sulit menemukan, bahkan tidak ada orang menyembelih sapi di Kudus. Mereka menyembelih kerbau. Karena dulunya Kudus ini konon bernama Tajug. Kota peribadatan Hindu. Dan kita tau, kemudian hari orang orang Kudus adalah penghela agama di banyak tempat.
Kita sudahi saja enyek mengenyek, ece mengece.
Beda kritik dengan membully pertama kali ada di hati kita. Niat dalam hati kita.
Mohon maaf kalau saya pernah membully. Saya salah.
EmoticonEmoticon