Kata Ngalah ternyata bukan berasal dari kata kalah. Penggunaan awalan Ng pada kata ini bermakna menuju. Lebih jelas lagi, bermakna menuju dan memposisikan diri pada. Pola ini sama seperti kata ngalas, yang bermakna menuju dan memposisikan diri pada alas. Menuju dan memposisikan diri pada hutan. Demikian pula kata ngawang.
Jadi makna ngalah adalah menuju dan memposisikan diri pada Allah.
Ini bisa kita pahami, karena biasanya penggunaan kata ngalah ini, di rangkai dengan pasrah. Pasrah ngalah. Kata ini mungkin dalam gambaran saya, adalah penerjemahan kata bahasa arab Tawakkal.
Mengapa bukan berasal dari kata kalah? Bahasa jawa sebenarnya tidak mengenal kata kalah. Kata kalah ini bahasa melayu, bukan boso Jowo. Kata paling dekat dengan pengertian kalah adalah kawon. Kata dasarnya awon. Buruk. Atau asor, bermakna bawah. Orang asor adalah orang yang berposisi di bawah, sesuatu yang menggambarkan derajat yang rendah.
Jadi, orang jawa sebenarnya tidak mengenal kalah. Karena kalah itu buruk dan rendah.
Pun orang Jawa tidak suka mengalahkan orang lain. Ada kata indah, menang tanpa ngasorake. Menang tapi tidak membuat orang lain jadi rendah.
Saya jadi bertanya tanya, kita ini siapa yang mengajarkan menang kalah? Kita bertanding, dan kalau menang jumawa, kalau kalah nangis atau ngamuk.
Orang yang suka ngasorake di sebut adigang adigung adiguna. Itu sifat yang sangat buruk bagi orang jawa.
Terima kasih pada cak Nun dan kang Agus yang memberi pemahaman literasi Jawa. Yang kita banyak terlupa. Nuwun.
EmoticonEmoticon