Logika Superhero


Yang paling kita suka dari para superhero, sebangsa superman batman spiderman dll, adalah saat saat mereka menangkap penjahat. Tet..teeet... Apalagi di bumbui kejar kejaran, duel, adu senjata. Senang sekali apabila mereka berhasil, keberhasilan mereka serasa keberhasilan kita.

Tak terasa, logika ini hidup dalam keseharian kita. Kita senang sekali melihat kpk menangkap koruptor, polisi menangkap begal, atau satpol pp menangkap wts dan waria di razia malam hari. Apalagi pakai bumbu bumbu. Dar der dor, tangkap tangan, pelaku di ikat, barang bukti, atau waria kecemplung sungai. Padahal sungguh mesakke lho, malam malam lari nyemplung sungai. Keberhasilan mereka serasa keberhasilan kita.

Kita belum pernah melihat superhero mencegah orang agar tidak jadi jahat. Bahkan seandainya para superhero itu bekerja mencegah pengajian dengan membina anak anak kampung, mengajak outbond geng motor, kita akan komentar, 'superhero cap opoo kui..'.

Kita barangkali juga komentar ke aparat kita kalau mereka membina agar tidak korupsi, tidak berbuat kriminal, tidak jadi bencong, 'ra seruu...kpk kok mung ngono..., nek ngono kui aku yo isoh..'. Sudah. Cuthel. Kalau cuma itu, kita sebenarnya hanya menginginkan aksi aksi superhero dalam hidup nyata kita.

Masalah tak akan berhenti, kalau kita tetap menancapkan logika superhero pada diri kita masing masing. Memposisikan diri sebagai penonton dan komentator, yang siap bertepuk tangan sewaktu waktu, apabila penampilan aparat memuaskan kita. Sebaliknya siap memaki dan membully apabila tidak memuaskan kita.

Untuk para aparat, siapapun anda yang punya amanah dan wewenang mengatur negeri, ayo siapkan perencanaan yang baik. Plan yang matang. Atau dengan bahasa njenengan ketika kuliah dulu, komprehensif.

Untuk kita semua warga negeri, mari kita hentikan logika superhero kita. Kita sudah memulai sebenarnya. Kita punya peran di keluarga, lingkungan, bahkan peran di negara kita. Kita sudah bayar pajak yang kadang ndak logis. Sudah kena pajak penghasilan bulanan, beli motor kena pajak, tiap tahun masih bayar pajak kendaraan. Giliran susah, negara ndak ngurusi kita. Kalau ini mungkin logika lain lagi.

Atau memang kita ini sengaja memelihara logika superhero?

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng