Urusan berpihak, sebenarnya adalah bagian hidup kita sehari hari. Ada pertandingan bola Indonesia lawan manapun, kita berpihak pada tim Indonesia. Main nya bagus atau ndak, nomor dua.
Ada sebuah tim asing, tak pernah kenal kita sama tim itu, karena di sana ada pemain yang namanya beraroma bangsa kita, kita berpihak lah, ya kita dukung lah.
Berpihak memang kadang tak rasional. Lha mau apa, perasaan je....
Kadang kita tertipu, karena berpihak yang mengalahkan akal sehat, realitas jadi kabur. Kita menghibur diri melihat realitas yang mengecewakan dengan berbagai alasan. Paling gampang adalah menyalahkan orang lain, atau apapun yang bisa di salahkan. Kambing putih bisa jadi kambing hitam, karena ndak ada yang lain yang bisa di salahkan. Kalau perlu, ayam di jadikan kambing hitam.
Sebenarnya, kalau di rasakan, jan jan nya itu cuma upaya kita menghibur diri terhadap kekecewaan.
Cuma, saya mengingatkan, menghibur diri itu ya ada bosannya. Persoalan nya adalah, kalau sudah bosan menghibur diri, trus bagaimana...mutung, memaki maki yang dulu kita pihaki. Itu semua bukan pilihan.
Mari kita terus memperbaiki diri. Bismillah.
Share this
EmoticonEmoticon