Dunia sekarang di penuhi dengan internet,dengan segala konten nya. Terutama sosial media. Komunikasi kita pun banyak berubah. Grup wa, bbm, fb, sms menjadi kebutuhan kita. Istilah istilah yang 10-15 tahun lalu asing, menjadi biasa. Ping, tagar, inbox, japri, centang, dan seabrek istilah yang panjenengan semua paham.
Seolah komunikasi jadi mudah.
Tapi kok ya ada keluhan tho ya... Di Klaten, bapak bapak sopir angkutan pedesaan mengeluh jumlah penumpang sekarang jauh berkurang, salah satunya karena efek hp. Orang jadi tak perlu bepergian. Cukup di wakili hp.
Kalau ini ya biasa tho kita, mendengar saudara kita sakit atau bahkan meninggal, cukup doa dari wa, bbm kita. Kadang doa nya panjang, walaupun cuma copy paste, kadang cuma...amin saja.
Saya malah khawatir, cara belajar kita juga di pengaruhi model sosial media. Kita suka membaca, tapi yang singkat padat saja. Kalau perlu, jangan lebih dari 140 karakter. Membaca makalah ogah, apalagi buku. Cukup artikel saja, jangan panjang panjang. Ngantuk.
Buku sudah ketinggalan jaman, ngebak ngebak i, ribet membawa nya, mahal sisan. Semua sudah di selesaikan Google. Gratis.
Menghapal jadi terasa berat. Buat apa menghapal, wong semua sudah ada di android iphone kita.
Saya ya jadi bertanya tanya, apa nantinya belajar kita ya sukses dengan belajar model sosial media ini ya?
Share this
EmoticonEmoticon