Banyak orang ketika di tanyakan, apakah persoalan utama diri nya? Menjawab kekurangan uang. Uang nya tidak cukup memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan apabila di tanyakan, apakah harapan utama nya? Menjawab, punya banyak uang.
Benarkah uang mampu menyelesaikan banyak persoalan? Bisa jadi iyya. Apalagi di kaitkan kebutuhan kita sekarang yang membutuhkan serba uang, dan keinginan kita untuk ini itu masih sangat banyak. Apalagi bagi kita yang pesimis bin sinis dengan kondisi negeri kita. Pokoknya uud, ujung ujungnya duit.
Tapi saya kok melihat lain ya.... bisa jadi, uang ini menjadi trap baru bagi kita. Banyak lho, orang berubah sikap. Ketika uangnya masih sedikit, biasa saja. Ketika uangnya banyak, kok ada perubahan ya... Kita biasanya memaklumi, orang kaya kok...
Saya sebut trap baru, karena banyak kisah manusia tertipu dengan silau nya uang. Di zaman Nabi Musa as, kita mengenal sosok bernama Qarun, yang kunci gudangnya saja, di pikul orang orang kuat, kabotan. Di zaman Rasulullah saw, ada sosok Tsalabah, si peternak kambing.
Di zaman kita, mungkin bukan sikap yang persis sama dengan Qarun atau Tsalabah, tapi saya pikir akar masalahnya sama. Tertipu oleh uang atau harta.
Karena urusan uang, tak peduli orang lain, orang lain celaka mbok biar, asal saya kaya. Orang lain terhalang haknya mbok biar, wong saya ya dapat apa apa.
Kadang yang tertipu malah diri sendiri. Merasa lebih hebat dari orang tuanya, hanya karena uangnya lebih banyak. Merasa tak memerlukan Gusti Allah lagi, karena uangnya bertumpuk undung.
Semoga uang menjadikan kita lebih mudah menjalani hidup. Bukan menipu diri, yang menjauhkan dari Allah Taala dan menjauhkan dari laku utama.
Share this
EmoticonEmoticon