Kita sering merasa ngeri dan ciut nyali ketika menghadapi realitas di sekitar kita. Kita ngeri melihat penonton pertunjukan musik dangdut yang meluber, atau fans artis yang nangis nangis ketika bertemu idolanya. Atau anggota gank motor yang buanyak itu. Atau kehebohan orang yang memenuhi jalan meramaikan pergantian tahun kemarin.
Panjenengan yang berpegang kencang pada prinsip kadang ndak habis pikir, hanya bisa garuk garuk kepala yang tak gatal.
Saya rasa kita perlu membaca banyak fenomena di sekitar kita dengan menyimak fenomena gelombang. Namanya gelombang, kadang besar kadang kecil. Tapi kita harus ingat, namanya gelombang, pukulan nya berganti ganti. Kadang pergantian nya sangat cepat. Meski demikian, tak boleh di sepelekan, apalagi di abaikan. Banyak kisah perahu nelayan goling karena gelombang.
Kita ingat ada artis ini itu, yang dulu di penggemarnya luar biasa, sekarang entah dimana. Joget ini itu yang mewabah, sekarang tak tampak bekas nya. Ndak hilang, hanya berganti model. Silih berganti, dan pergantian nya kadang cepat.
Harus bagaimana? Tampaknya kiat para nelayan perlu kita cermati. Nelayan tak pernah menyerah pada gelombang. Selalu ada cara berurusan dengan gelombang.
Pertama, kapal atau perahu. Nelayan tidak mengarungi gelombang dengan berenang. Mereka berperahu. Apakah kita sudah berperahu untuk mengarungi gelombang pop? Makin besar dan makin kuat kapal kita, gelombang makin mudah di hadapi. Kapal induk yang sangat besar dengan mudah melewati gelombang samudra.
Kedua, tidak bersendirian dan selalu membangun kerjasama. Ada adagium, apabila pingin cepat, melaju lah sendirian, tapi apabila pingin selamat, melaju lah bersama teman.
Ketiga, selalu menambah skill dan pengetahuan.
Berikut nya, sumonggo panjenengan tambahkan.
Share this
EmoticonEmoticon